Entri Populer

Kamis, 17 Maret 2011

Proses Pengelolaan Pembiayaan Multi Guna pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Banda Aceh


 BAB SATU
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Sistem perbankan syariah telah membuktikan dirinya sebagai suatu sistem yang tangguh melalui krisis ekonomi di Indonesia. Banyak keunggulan yang dimilikinya sehingga dapat bertahan menghadapi keadaan yang sangat sulit bagi dunia perbankan. Di antara keunggulannya adalah pertumbuhan perbankan yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi riil. Dalam kondisi krisis ekonomi bank konvensional menderita negative spread dalam bisnisnya, sebagai suatu momok utama yang dihadapi oleh perbankan konvensional, dan justru dalam kondisi demikian bank syariah menunjukkan kondisi yang sebaliknya.[1]
Perkembangan perbankan Islam di Indonesia sebenarnya tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan perbankan Islam di dunia. Pada dasarnya istilah bank syariah hanya digunakan di Indonesia, sedangkan di Negara-negara lain umumnya menggunakan istilah bank islam (Islamic bank) bagi perbankan yang menjalankan prinsip-prinsip syariah.
Perkembangan bank-bank syariah atau Islamic bank di Negara-negara lain dimulai sejak tahun 1974. Berawal dari  Islamic development Bank, dan kemudian diikuti dengan berdirinya bank-bank komersial Islam pertama di Dubai pada tahun 1975. Pada tahun-tahun berikutnya mulai bermunculan bank-bank islam di Timur Tengah seperti The Islamic Bank of Faisal di Mesir pada tahun 1977, dan diikuti oleh Negara-negara lainnya.[2] 
Pesatnya perkembangan usaha perbankan di era Globalisasi menyebabkan  persaingan dunia usaha perbankan semakin ketat, perusahaan dituntut untuk berusaha meningkatkan kinerja usahanya melalui pengelolaan organisasi yang efektif dan efesien agar dapat berupaya fokus menangani pekerjaan yang menjadi   bisnis utama lebih selektif dan fleksibel sehingga memperoleh hasil yang diinginkan.
Salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah keberhasilannya dalam mengelola pembiayaan yang diberikan mengingat penempatan dana bank yang paling besar adalah di bidang pembiayaan. Aktifitas pemberian pembiayaan diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi bank.
Tujuan pemberian pembiayaan adalah sebagai berikut:
1.      Mengoptimalkan profitabilaitas dengan mempertahankan protepel pembiayaan yang sehat dan operasi pembiayaan yang efektif dan efesien.
2.      Mengusahakan dan mewujudkan suatu bank sebagai bank terkemuka dengan menjaga dan meningkatkan kualitas pembiayaan serta pemberian pelayanan yang baik dalam pemberian pembiayaan.[3]
Untuk mencapai tujuan  pemberian pembiayaan di atas maka sasaran pemberian pembiayaan diprioritaskan untuk membiayai sektor usaha yang  prospektif kepada nasabah yang mampu mengembalikan kewajibannya (yang meliputi angsuran pokok dan margin serta biaya-biaya lainnya). Dengan tetap mempertimbangkan persyaratan yang ditetapkan Bank.
Untuk mencapain tujuan dan sasaran dalam pemberian pembiayaan khususnya (pemberian pembiayaan Multi Guna kepada nasabah syariah) PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Syariah Banda Aceh menetapkan sistem manajemen yang diberlakukan khusus untuk pengelolaan nasabah kecil dengan memperhatikan dua aspek sekaligus, yaitu pemberian pelayanan yang baik dan penilaian batas risiko yang wajar bagi bank.
Sistem pengelolaan pembiayaan ini dimaksudkan untuk dapat menjawab tantangan era deregulasi di bidang perbankan syariah saat ini mupun di masa akan datang.[4]
Salah satu bentuk pembiayaan yang ditawarkan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh adalah pembiayaan Multi Guna.
Pembiayaan Multi Guna merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif, misalnya membeli furniture untuk keperluan kantor/tempat usaha, Keperluan konsumtif lainnya selama tidak bertentangan dengan peraturan  pemerintah dan undang-undang yang berlaku.
Penggunaan pembiayaan Multiguna untuk keperluan usaha produksi/komersial dan pembelian tanah atau rumah tidak diperkenankan, kecuali untuk pemgembagan usaha dan penggunaannya terbatas untuk :
a.       Perbaikan/membangun tempat usaha, tempat praktek dan/atau kantor bagi profesional.
b.      Membeli tempat usaha, tempat praktek dan/atau kantor bagi profesional.
c.       Membeli alat-alt kedoktoran/medis, laboratorium, komputer, peralatan gambar dan peralatan tekhnis lainnya yang berkaitan dengan profesinya.
Berdasrkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisa serta membahas dalam Laporan Kerja Praktek (LKP) dengan judul “Proses Pengelolaan Pembiayaan Multi Guna Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh”

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan Laporan Kerja Praktek (LKP) ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana tahapan-tahapan pengelolaan pembiayaan Multi Guna pada  PT.  Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh?
2.    Bagaimana Penetapan Margin keuntungan dalam Pembiayaan Multi Guna Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh?
3.    Apa saja kendala yang sering muncul dalam pembiayaan Multi Guna pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh?

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah:
1.    Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam pengelolaan pembiayaan Multi   Guna pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh.
2.    Mengetahui bagaimana cara penetapan Margin keuntungan dalam Pembiayaan Multi Guna Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh.
3.    Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang sering muncul dalam proses pengelolaan pembiayaan Multi Guna pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh.

D.     Manfaat Penulisan
Adapun kegunaan penulisan yang penulis lakukan pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh diantaranya:
1.    Menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dalam mengembangkan     ilmu yang telah penulis terima pada waktu studi dengan keadaan yang   sebenarnya di lapangan khususnya tentang tahapan pengelolaan.
2.    Memberikan kontribusi positif tentang kondisi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh dalam menyediakan informasi kepada masyarakat.
3.    Memenuhi salah satu syarat bagi penulis dalam menyelesaikan study           program Diploma III Perbankan Islam Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry   Banda Aceh

E.     Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data-data yang benar mengenai permasalahan di atas maka  perlu dilakukan penelitian atau pengamatan data dilakukan pada pihak-pihak terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara:
1.      Library Reserch ( Penelitian kepustakaan )
Yaitu dengan membaca buku-buku di perpustakaan untuk mengambil pengertian-pengertian yang ada hubungannya dengan pembahasan dalam laporan ini.
2.      Field Research ( Penelitian Lapangan)
a.    Mengadakan Interview, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara langsung dengan Kepala Bagian /  Personalia serta karyawan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh yang ada hubungan dengan penelitian ini.
b.    Mengadakan Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara             mengamati langsung kegiatan karyawan yang ada hubungannya dengan         yang akan disiapkan.
3.      Lama waktu Praktik
Penulis berkesempatan untuk melaksanakan On Job Training/praktik kerja lapangan pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh dalam waktu kurang lebih satu bulan. Terhitung mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan tanggal 9 April 2010.
Kegiatan praktik kerja  lapangan ini bertujuan untuk melakukan research pada Bank yang terkait guna memenuhi kewajiban dan salah satu syarat menyelesaikan studi pada fakultas Syariah program studi D-III Perbankan Islam.
F.     Kegiatan Selama Praktik
Dalam kegiatan on job training/praktek kerja lapangan pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh, penulis ditempatkan pada empat bagian unit kerja yaitu:
1.      KUS yaitu bagian umum yang kegiatannya membantu meregister surat masuk dan surat keluar serta mengefail surat-surat tersebut di masing failnya, meng-update transaksi teller baik Cash dan non Cash, membantu penyelia dan karyawan Unit KUS membuat surat, mengefeks surat, buat Bon, serta membantu membukukan biaya pajak, dan membantu tugas-tugas lainnya.
2.      PNS yaitu bagian pelayanan nasabah Syariah. Penulis ditempatkan di bagian customer service, penulis membantu menyiapkan formulir pembukaan rekening, mengisi dan melengkapi data-data nasabah pada formulir pembukaan rekening,dan membantu mengisi formulir pembukaan rekening serta membantu tugas-tugas unit PNS  lainnya.
3.      ORS yaitu unit operasional Syariah. Penulis membantu menyediakan surat aqad serta realisasi permohonan pembiayaan dan tugas-tuagas lainnya.
4.      PSS yaitu unit pemasaran Syariah, di unit ini  merangkap dua kegiatan yaitu; pemasaran, dan pembiayaan. Dalam unit pemasaran penulis diikut sertakan dalam kegiatan strategi pemasaran sepert;, open table dan sosialisasi ke kampus-kampus, dan sekolah-sekolah dalam rangka memperkenalkan dan memasarkan produk-produk  BNI Syariah.

Sedangkan kegiatan  pembiayaan penulis membantu mendatakan pembiayaan, mengecek nama-nama nasabah yang telah mengangsur dan yang menunggak dalam mengangsur cicilan pembiayaan serta ikut silaturrahmi ke rumah-rumah nasabah yang menunggak dan ikut para penyelia serta karyawan pada unit PSS melakukan survey ke lapangan untuk meninjau usaha, jaminan, serta wawancara dengan pihak-pihak terkait, dan membantu kelancaran tugas-tugas lainnya.




[1]  Veithzal Rivai dkk, Bank and Financial Instituition Management convensional and Syar’I System. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 735.
[2]  Ibid. hlm. 374.

[3]  Buku Pedoman pembiayaan kecil Syariah Buku I BNI Syariah. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk . hlm. 1.
[4]  Ibid.